Workshop Angklung Centre 101 : Menjadi Konduktor Tim Angklung

Workshop Angklung Centre 101 : Menjadi Konduktor Tim Angklung

Ditulis Pada 22 Oct 2023 in Artikel

Workshop angklung dengan judul “Workshop Angklung Centre 101 : Menjadi Konduktor Tim Angklung” yang dilaksanakan pada Sabtu, 21 Oktober 2023 di Rumah Angklung Jl. Pariwisata No.1-3-5, Sukawarna, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat ini mengundang Pak Daniel Victor yang merupakan seorang Edukator Angklung.

Pada awal materinya, Pak Daniel menjelaskan definisi dari conducting yaitu kemampuan untuk mengatur tempo, membagi suara atau alat musik, dan memimpin permainan lagu. Selanjutnya, Pak Daniel memperkenalkan zero position yang artinya di saat kita membawakan lagu yang tidak memiliki instrumen awal, sebelum lagu dimulai tangan kita berada di posisi diam. Hal ini berfungsi untuk membuat fokus terhadap nada dan mengurangi kesalahan sebelum lagu dimulai. Saat melakukan persiapan sebelum masuk ke beat pertama, gestur tangan harus sesuai dengan karakteristik lagu tersebut. Selain itu, saat melakukan conducting kita harus menyesuaikan kecepatan gerakan tangan dengan karakter lagu. Sebagai contoh pada lagu "Halo-Halo Bandung" gerakan tangan tidak boleh terlalu cepat maupun terlalu lambat karena tempo lagu tersebut relatif normal. Gerakan atau gestur tangan sangat mempengaruhi koneksi antar konduktor dan pemain. Tangan harus berada di posisi yang pas, tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat serta disesuaikan dengan jumlah pemain. Gestur tangan harus jelas dan yakin, memberikan penekanan kapan pemain harus mulai, berhenti, dan membunyikan angklungnya secara stacato, legato, dari keras ke kecil maupun sebaliknya.

Selanjutnya, antara tangan kanan dan tangan kiri memiliki fungsi yang berbeda. Tangan kanan berfungsi untuk memegang baton yang digunakan untuk mengatur tempo di mana ada beberapa teknik untuk mengatur tempo yaitu forte yang berarti sangat keras, mezzo forte berarti keras, ada juga mezzo piano yaitu lembut, dan piano yang artinya sangat lembut. Konduktor harus memposisikan tangan kanan dalam sebuah kotak atau persegi empat yang tidak terlihat karena tangan kanan memiliki peran untuk menarik perhatian seluruh pemain. Sedangkan tangan kiri biasanya untuk menunjukan ekspresi, mengatur nada, serta menghentikan sebuah beat pada lagu atau cut off. Selain itu, fungsi tangan kiri juga bisa digunakan untuk memberikan special sign.

Pak Daniel juga menjelaskan bahwa conducting itu harus memperhatikan lagu dan komposernya karena setiap lagu dan komposer memiliki karakteristik yang berbeda sesuai zaman yang dilewati. Contohnya pada zaman modern kontemporer, ciri khas para komposer lebih bebas. Di sinilah skill analisa diperlukan oleh konduktor karena konduktor harus bisa menganalisa skor, harmoni, dan lain-lain.

Kesimpulannya seorang konduktor atau yang biasa disebut sebagai seorang pemandu, pemberi petunjuk, pengatur, dan leader harus punya bekal atau materi basic conducting agar dapat menyesuaikan pada setiap pemain, lagu dan komposer. Selain itu, seorang konduktor juga harus konsisten seperti pemain yang diinginkannya sehingga konduktor dan pemain bisa kompak dan melengkapi satu sama lain.

Pada sesi workshop Angklung Centre, Pak Daniel juga mengajak peserta untuk mempraktekan basic conducting, dimana peserta workshop melakukan persiapan gestur tangan dengan entrance grid untuk menentukan mulainya sebuah lagu dan mempraktekan gerakan tangan ketika akan berganti bait. Lalu, peserta workshop juga melakukan praktek ketukan, dimana ketukan itu memiliki variasi yang banyak mulai dari 2/4, 3/4, 4/4 dan banyak variasi lainnya mulai dari yang umum sampai ketukan yang tidak umum.

Itulah paparan materi Workshop Angklung Centre yang telah dipandu oleh Pak Daniel. Yuk baca artikel workshop angklung lainnya agar wawasanmu mengenai angklung menjadi lebih luas!