Workshop Angklung Centre 101 : Angklung Disabilitas ‘Kreasi Tanpa Batas dalam Keterbatasan’
Workshop angklung dengan judul “Workshop Angklung Centre 101 : Angklung Disabilitas ‘Kreativitas Tanpa Batas’” yang dilaksanakan pada Sabtu, 28 Oktober 2023 di Rumah Angklung yang beralamat di Jl. Pariwisata No.1-3-5, Sukawarna, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat diisi oleh pemateri yang bernama Kang Ardian Sumarwan atau biasa dipanggil Kang Ari. Ia merupakan inovator dari aplikasi Galung. Berikut adalah materi yang telah disampaikan oleh Kang Ardian Sumarwan dalam Workshop Angklung Centre tersebut.
Mengapa angklung dapat dimainkan oleh anak-anak disabilitas karena angklung itu menarik. Banyak sekali metode yang bisa dipakai atau dieksplorasi untuk pembelajaran angklung terlebih untuk anak-anak disabilitas, contohnya adalah hand sign yang sudah umum di seluruh dunia dan diterapkan oleh Pak Udjo pada pembelajaran angklung. Selain itu, dapat menggunakan warna atau barisan nada. Dalam pengajaran kepada disabilitas kualitas bukanlah hal terpenting, yang terpenting adalah anak-anak mendapatkan hak belajar musik dan merasakan kesenangan.
Prasyarat untuk pembelajaran angklung itu salah satunya adalah adanya instruktur yang proper. Pemberian materi pada peserta didik SLB dapat dibuat dengan beberapa metode pembelajaran karena anak disabilitas memang bisa menggetarkan angklung, tapi belum tentu dapat bermain musiknya. Menurut Kang Ari pengajar harus menyesuaikan dengan apa yang anak-anak suka dan harus membuat model pembelajaran angklung yang menarik dan interaktif. Rata-rata SLB di Bandung menggunakan metode hand sign dan blok akord. Metode pembelajaran untuk anak autis itu harus lebih ekstra karena lebih banyak pergerakannya dan biarkan mereka bebas sambil melakukan apapun.
Telah dikembangkan aplikasi “Galung” yang merupakan singkatan dari “Gawang Angklung”. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah pengajar dalam pembelajaran angklung pada SLB. Aplikasi Galung memiliki tampilan yang menarik dengan menerapkan Angklung Color Method. Sejarah adanya aplikasi ini yaitu dari pengalaman Kang Ari yang sedang menikmati rintik hujan di depan rumahnya dan berharap anak-anak di luaran sana juga dapat menikmati suara hujan yang turun ke bumi ini. Selain aplikasi Galung, Kang Ari telah mendesain angklung khusus untuk anak disabilitas dan sekarang sedang membuat kamus bahasa tangan. Dengan berbagai inovasi yang ada, SLB di Jepang pun sudah mulai mempelajari angklung.
Begitulah paparan materi yang disampaikan oleh Kang Ardian Sumarwan atau Kang Ari dalam Workshop Angklung Centre kali ini. Yuk baca artikel workshop angklung lainnya agar wawasanmu mengenai angklung menjadi lebih luas!