Workshop Angklung Centre 101 : Membuat, Menyetem, dan Memperbaiki Angklung
Workshop angklung dengan judul “Workshop 101: Membuat, Menyetem, dan Memperbaiki Angklung” ini merupakan workshop pertama dari 12 rangkaian workshop angklung yang ada di Rumah Angklung yang beralamat di Jl. Pariwisata No.1-3-5, Sukawarna, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat. Workshop pertama ini dilaksanakan pada Sabtu, 2 September 2023 dan mengundang Kang Sam Udjo yang merupakan Ketua Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia.
Dalam materi yang diberikannya, Kang Sam menyampaikan sejarah angklung terlebih dahulu. Lalu dilanjutkan dengan praktek merakit, menyetem, dan memperbaiki angklung. Kang Sam memaparkan bahwa di zaman dahulu sebelum ada alat modern, penyeteman angklung dilakukan dengan menggunakan alat manual pendeteksi frekuensi untuk melihat ketepatan nada setiap angklung. Namun, sekarang kita dapat dengan mudah menyetem angklung dengan menggunakan ponsel pintar. Apabila nadanya masih belum tepat, angklung harus terus dikikir, dipotong, diserut dan disesuaikan hingga mendapatkan nada yang tepat.
Pada sesi perakitan angklung, setiap peserta workshop mendapatkan bagian-bagian angklung untuk dirakit secara mandiri. Karena baru pertama kali, banyak dari para peserta workshop yang kesulitan untuk merakit angklungnya dan memasangnya pun cukup membutuhkan tenaga. Saat sudah selesai dirakit pun ada beberapa angklung yang tidak bisa bergetar dan tidak menghasilkan bunyi. Pembuatan angklung memang memerlukan ketelitian yang tinggi. Posisi lubang yang tidak sejajar atau ukuran yang kurang besar sedikit saja akan menghasilkan suara yang berbeda. Bahkan teknik memotongnya pun tidak bisa sembarangan. Pengrajin profesional saja bisa terluka, apalagi pemula. Untungnya pada workshop perakitan angklung ini dipandu oleh Kang Sam yang menunjukkan bagaimana cara memasang setiap bagian angklung secara detail.
Tidak hanya membutuhkan tenaga dan ketelitian, memasang angklung memerlukan konsistensi agar hasilnya rapi dan tiang-tiangnya berdiri lurus dan tegak. Salah satu alasan kenapa angklungnya tidak berbunyi bisa terjadi karena masih terdapat kadar air pada bambu. Selain itu, perawatan agar awet dan tidak menyimpan telur-telur hama, bambu perlu disimpan di air mengalir atau direndam pada larutan khusus.
Kang Sam mengatakan bahwa workshop ini juga menjadi pengalaman baru untuk beliau, "Pertama kalinya ada workshop seperti ini, menyusun angklung dari awal. Biasanya tidak pernah." ujarnya.
Jangan lupa simak artikel workshop angklung yang lainnya ya!