Lestarikan Budaya, Para Lansia, Difabel, dan Anak-Anak Tampil di Angklung Fest 2023
BANDUNG, Bisnistoday – Angklung telah memberikan berbagai cerita perubahan, seperti Ibu Sum yang berhasil mengobati rasa sedih dan rindu kepada suami yang baru meninggalkannya. Juga Niki, seorang teman tuli yang dapat mengeskpresikan diri dan menjadi komunikator bagi teman-temannya saat bermain angklung meskipun melalui bahasa isyarat. Di bulan angklung ini, semua cerita perjalanan Angklung Fest akhirnya tiba pada acara Puncak. Akan ada banyak Ibu Sum dan Niki lainnya yang tidak hanya inspiratif, tetapi juga akan mempersembahkan penampilan spesialnya.
Sebagai salah satu upaya untuk ikut serta melestarikan angklung, Tim Muhibah Angklung di bawah naungan Yayasan AMADA Maju Berbudaya bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Angklung Fest 2023 selama tiga bulan sejak 18 Agustus 2023. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari Latihan Angklung Empat Komunitas (anak-anak, warga sekitar, Lansia, dan penyandang disabilitas), Workshop Angklung, Nonton Bareng dan Talk Show Film The Journey: Angklung Goes to Europe, serta Lomba Angklung.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan ini, Tim Muhibah Angklung menggelar Acara Puncak Angklung Fest 2023, tanggal 23 November 2023, di Teater Tertutup Dago Tea House, Taman Budaya Jawa Barat, Bukit Dago, Bandung. Kegiatan terdiri dari Grand Final Lomba Angklung, Penampilan Empat Komunitas Binaan dan Tim Muhibah Angklung, serta pengumuman pemenang Lomba Angklung Fest 2023, dengan lima kategori, yaitu anak-anak, Lansia, difabel, warga sekitar, dan masyarakat umum.
Hadir beberapa tamu VIP antara lain pendiri Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, H Dodo Suhendra, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaa, Benny Bachtiar, Mantan Duta Besar RI untuk UNESCO, Fauzi Soelaiman, Direktur Saung Angklung Udjo, Taufik Udjo dan Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia (PPAI), Eddy Permadi.
Dalam sambutannya, Atalia Praratya memaparkan, angklung bukan hanya milik Bandung, bukan hanya milik Jawa Barat tapi milik seluruh warga negara Indonesia. “Angklung ini adalah kebanggaan kita semua. Kebanggaan ini jangan sampai dicuri oleh negara lain, maka harus kita jaga. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi?”.
“Tema Angklung for Everyone membuat suasana acara ini menjadi sangat inklusif dan membuktikan bahwa alat musik Angklung bisa dimainkan oleh siapa saja. Tidak hanya soal inklusivitas, tema tersebut juga kental dengan nilai kebersamaan,” ujar Ketua Tim Muhibah Angklung Maulana M Syuhada.
Karena itu, lanjut Maulana, lagu We are the World ciptaan Michael Jackson dan Lionel Richie dijadikan persembahan kolaborasi spesial dari berbagai komunitas binaan dan Tim Muhibah Angklung di penghujung acara Puncak Angklung Fest 2023. Menurutnya, hal ini sebagai wujud solidaritas terhadap rakyat Palestina yang sedang mengalami konflik kemanusiaan demi memperjuangkan kemerdekaan.
Atalia mengapresiasi kegiatan ini. “Saya mengapresiasi kegiatan ini karena inklusif. Pesertanya berasal dari berbagai usia, berbagai latar belakang, ada lansia, perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas dan umum. Ini membuktikan angkung hadir di seluruh lapisan masyarakat dan menunjukkan angklung bisa dimainkan oleh semua pihak,” ujar dia.
Angklung Centre
Dalam kesempatan ini diluncurkan pula “Angklung Centre”, platform online yang akan menjadi pusat pengetahuan, informasi, kegiatan, dan layanan angklung. Platform ini merupakan kerja sama antara Tim Muhibah Angklung dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. “Angklung Centre dibangun untuk menjawab segala kebutuhan Masyarakat terkait angklung. Karena sifatnya online, maka ia bisa diakses tidak hanya oleh warga Bandung atau Jawa Barat saja, tapi oleh masyarakat dunia,” ujar Maulana. Ia menambahkan Angklung Centre sudah resmi beroperasi dan dapat diakses pada tautan www.angklungcentre.com.
Di akhir acara diumumkan pemenang Lomba Angklung Fest 2023 yang terdiri dari lima kategori. Untuk kategori anak-anak dimenangkan oleh Suara Angklung Coblong Bawah, SDN 024 Coblong, Kota Bandung. Kategori Lansia dimenagkan oleh Angklung FK Lansia Kebayoran Baru (Tim Happy Happy), Jakarta. Kategori Difabel dimenangkan oleh Angklung SLBN Dharma Wanita, Kota Bogor. Kategori Perempuan dimenangkan oleh Angkung Al-Aqsha, SMP Plus Al-Aqsha, Kab. Sumedang. Kategori Umum dimenangkan oleh Svara Angklung Insan Sejahtera, SMA IT Insan Sejahtera, Kab. Sumedang.
Tim Muhibah Angklung
Tim Muhibah Angklung merupakan komunitas pegiat angklung asal Bandung, dibentuk pada 2015, yang telah mengikuti berbagai festival internasional di Eropa, Australia, dan Amerika Serikat. Maulana mengatakan, Tim Muhibah Angklung berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian budaya Indonesia. Selain musik angklung, ditampilkan ke banyak negara berbagai lagu, tarian, pakaian adat dari daerah-daerah di Indonesia.
“Angklung sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda pada 10 November 2010. Pencapaian ini perlu ditindaklanjuti dengan melestarikan angklung, memainkannya dan terus mempromosikannya. Jika tidak, maka UNESCO akan mencabut status yang telah diberikannya kepada angklung. Untuk merespon hal ini, Tim Muhibah Angklung telah melakukan misi budaya ke berbagai negara,” ungkap Maulana.
Baca juga: Pecahkan Rekor Dunia, BNI Dukung Pagelaran Angklung Terbesar di Dunia
Misi budaya ke mancanegara tersebut dilakukan ke Eropa (2016 dan 2018), Australia (2018) dan Amerika Serikat (2023), dengan melakukan konser di berbagai kota dunia, seperti London, Paris, Praha, Hamburg, Berlin, Budapest, Istanbul, Melbourne, Sydney, Canberra, Brisbane, New York, Washington DC, dan Chicago dan mengikuti berbagai festival internasional di Aberdeen (Skotlandia), Westerlo (Belgia), Cerveny Kostelec (Rep. Ceko), Zakopane (Polandia), Aksehir (Turki), Sozopol (Bulgaria), Visoko (Bosnia-Herzegovina), Burley-Idaho dan Springville-Utah (Amerika Serikat).
Dalam perjalanannya, Tim Muhibah Angklung telah mendapatkan berbagai penghargaan, diantaranya memenangkan Grand Prix sebagai juara umum pada 13th International Youth Festival of Art “Muzite” di Sozopol, Bulgaria (2018) dan menjadi runner-up pada 62nd International Folklore Festival di Cerveny Kostelec, Rep. Ceko (2016).
Salah satu perjalanan di Eropa telah dibuatkan film dokumenter berjudul “The Journey: Angklung Goes To Europe” yang telah terdaftar pada Lembaga Sensor Film Republik Indonesia. Masyarakat umum bisa menonton film tersebut beserta talkshow-nya secara gratis di Rumah Angklung, Jl. Pariwisata No.1-3-5, Sukajadi Bandung, setiap Sabtu selama 12 minggu mulai 16 September hingga 2 Desember 2023./
Sumber:
https://bisnistoday.co.id/lestarikan-budaya-para-lansia-difabel-dan-anak-anak-tampil-di-angklung-fest-2023/