Mang Koko

Mang Koko

Mang Koko, lahir dengan nama Raden Suryakanta, adalah seorang seniman Sunda dan pemain angklung Indonesia. Ia dikenal sebagai pelopor musik angklung modern dan berperan penting dalam pengembangan angklung sebagai alat musik konser.

Mang Koko lahir pada tahun 1913 di desa Cipinang Muara, Jawa Barat. Ia mulai belajar angklung sejak usia muda dan dengan cepat menjadi pemain yang terampil. Pada tahun 1930-an, ia mulai bereksperimen dengan cara-cara baru memainkan angklung, memasukkan teknik dan harmoni musik Barat.

Pada tahun 1940, Mang Koko mendirikan Anklung Club of Bandung, yang kemudian dikenal sebagai Mang Koko Group. Grup ini melakukan tur secara ekstensif ke seluruh Indonesia dan tampil di acara-acara budaya besar. Mang Koko juga menggubah banyak karya angklung, termasuk yang terkenal "Kopral Tino".

Karya Mang Koko membantu mempopulerkan angklung dan meningkatkan kesadaran akan budaya Sunda. Ia dianugerahi gelar "Bapak Angklung" (Bapak Angklung) oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1973. Mang Koko meninggal pada tahun 1999 pada usia 86 tahun.

Legasi Mang Koko terus menginspirasi musisi dan penggemar angklung di seluruh dunia. Karyanya telah membantu menjadikan angklung sebagai alat musik yang dihormati dan dicintai, serta telah memainkan peran besar dalam pelestarian dan promosi budaya Sunda.

Berikut adalah beberapa pencapaian Mang Koko yang penting bagi perkembangan angklung:

  • Mengubah bentuk dan nada angklung agar dapat memainkan berbagai jenis musik, termasuk lagu-lagu Barat.
  • Mendirikan Anklung Club of Bandung, yang kemudian menjadi Mang Koko Group.
  • Menggubah banyak karya angklung, termasuk yang terkenal "Kopral Tino".
  • Dianugerahi gelar "Bapak Angklung" oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1973.

Mang Koko adalah sosok yang sangat penting bagi perkembangan angklung di Indonesia. Karyanya telah membantu menjadikan angklung sebagai alat musik yang dikenal dan dicintai oleh masyarakat di seluruh dunia.